Minggu, 01 Maret 2009

Tetap Menyusui selama Hamil

Pada saat menyusui maka hipofisis akan mengeluarkan hormon oksitosin, secara teoritis hormon ini dapat menyebabkan kontraksi rahim, sehingga dikhawatirkan mengganggu kehamilan. Tetapi para ahli mengatakan bahwa kandungan (rahim) tidak responsif terhadap hormon ini sampai kehamilan 24 minggu. Dengan rahim yang sehat, maka oksitosin tidak cukup berfungsi menyebabkan kontraksi, kecuali kehamilan sudah usia maksimal dan leher rahim ada gangguan. Kemudian pada wanita yang sedang menyusui kemudian hamil maka hormon progesteron akan meningkat, sehingga menyebabkan produksi ASI akan berkurang.
Jadi secara umum ibu yang menyusui saat hamil, insyaallah tidak menghadapi permasalahan serius, jika memang kondisi badan dan kehamilannya sehat (tidak ada riwayat prematur, perdarahan dll). Tapi jika kemudian terjadi kontraksi yang cukup kuat, atau ada perdarahan, maka sebaiknya menyusui segera dihentikan saja. Agar janin di dalam kandungan tetap sehat dan kebutuhan gizinya tercukupi, maka ibu harus memperhatikan asupan makananya yaitu dengan makan yang bergizi dan cukup banyak. Janin didalam kandungan akan tetap sehat jika ibunya sehat. Sedangkan untuk anak yang menyusui sebaiknya diberi makanan tambahan karena biasanya asi jumlahnya sedikit, sehingga tidak mencukupi kebutuhan gizinya.

http://eramuslim.com/konsultasi/sehat/tetap-menyusui-saat-hamil.htm

Sinusitis

Secara anatomi hidung manusia terhubung dengan rongga – rongga tulang disekitar hidung melalui suatu saluran. Rongga – rongga tersebut biasanya disebut Sinus paranasal. Sinus paranasal ini dilapisi oleh selaput lendir dan secara terus menerus menghasilkan lendir yang dialirkan ke hidung. Ada 4 sinus paranasal, sinus Maksila, sinus etmoid, sinus frontal dan sinus sphenoid.
Sinusitis adalah infeksi yang mengenai sinus paranasal. Sinusitis biasanya terjadi pada orang yang menderita flu berkepanjangan atau rhinitis, sehingga menyebabkan saluran penghubung antara rongga hidung dan sinus tersumbat. Hal ini menyebabkan aliran udara ke rongga sinus terganggu, dan juga lendir yang dihasilkan dari rongga sinus tidak bisa keluar. Inilah yang memudahkan kuman berkembang di daerah sinus tersebut dan menyebabkan infeksi (sinusitis). Selain itu sinusitis bisa terjadi karena ada gigi yang terinfeksi (biasanya gigi taring atas), dimana akar gigi tersebut berdekatan dengan rongga sinus, sehingga infeksi bisa menjalar ke rongga sinus (sinus maksilla).
Untuk menghindari agar kita tidak terkena sinusitis maka kita harus menjaga kebersihan hidung dengan beristinsyak (memasukkan air ke dalam hidung, kemudian mengeluarkannya) saat berwudlu. Kemudian jika kita terkena rhinitis atau flu berkepanjangan maka sebaiknya segera diobati. Untuk mengobati sinusitis dapat dilakukan dengan cara alami, antara lain dengan mengkonsumsi habbatussauda, sambiloto, meniran, adas pulasari, mengkudu dan mahkota dewa. Selain itu dapat dilakukan bekam (hijamah) di daerah sekitar hidung. Pada sinusitis yang sudah berlangsung lama, pengobatan dapat dikombinasikan dengan tindakan operasi untuk mendapatkan hasil optimal.

sumber: http://eramuslim.com/konsultasi/sehat/sinusitis.htm